LA Lights Indiemovie 2013 Barometer Movement Perfilman Nasional

Movement Perfilman Lokal


LA Lights Indie Movie (LALIM) hadir lagi! Kini saatnya para penikmat dan pegiat film Indonesia berkumpul, berkompetisi, berbagi dan belajar di acara tahunan yang gelar LA Lights Indiemovie dan SET Film Workshop.


Penyelenggaraan LALIM telah memasuki tahun ketujuh. Banyak catatan menarik yang menjadi penanda bahwa keterlibatan LA Lights Indiemovie pada pergerakan perfilman nasional tidak main-main.

Di tahun ke-7 ini peserta workshop meningkat sekitar 50% dari tahun 2012, format rangkaian
workshop digarap lebih panjang dan padat sehingga nuansa festive yang berkelanjutan di mana dalam satu hari full, a movie day out, peserta workshop akan digembleng dan ditantang untuk menghasilkan karya terbaik mereka.

Kegiatan LA Lights Indiemovie 2013 kali ini berlangsung di tiga area. Area pertama adalah area MAINHALL WORKSHOP di mana workshop reguler mengenai pembuatan film a la LA Lights Indiemovie akan berlangsung. Karena berjalan dalam satu hari, maka workshop akan dibagi per sesi dan per departemen yang bisa dipilih oleh peserta.

Area kedua adalah BOOTH ZONES terbagi dalam enam zonasi, yaitu: IDEA TO SCRIPT ZONE. Di zona ini, peserta yang telah mengirim karya berupa outline script dan terpilih diberi kesempatan membahasnya bersama penulis skenario profesional.

PRE-PRO ZONE dibagi empat sesi di mana peserta workshop dapat belajar dari Art Director, Wardrobe, Make Up artist dan Music Director profesional.

PRODUCTION ZONE fokus pada sesi pengetahuan kamera dan lighting serta sesi pengetahuan mengenai sound dari para ahlinya.

Di POST PRO ZONE peserta workshop diharapkan dapat lebih memahami proses yang dilakukan pada film setelah masuk ruang post seperti penyuntingan, penggarapan warna dan efek visual yang dibutuhkan.

LOCAL COMMUNITY & BAZAAR ZONE merupakan ruang bagi alumni dan komunitas lokal yang ingin unjuk kebolehan lewat karya filmnya, mendiskusikan karyanya atau bahkan menjual filmnya.

Area ketiga adalah CENTER STAGE menghadirkan hiburan dan performance bagi para peserta dan pengunjung dengan puncak acara pengenalan program terbaru LA Lights Indiemovie yaitu Acting Academy yang merupakan gagasan untuk juga mencetak generasi penerus aktor dan aktris handal. Acting Academy memilih 20 orang lolos casting untuk langsung menunjukkan bakat mereka di hadapan penonton dan dewan juri profesional.

“Sejalan dengan karakter LA Lights, melalui event akbar tahunan kami, LA Lights Indiemovie kami hadirkan untuk semakin menantang kreativitas peminat dunia perfilman dengan memadatkan aktifitas workshop menjadi satu hari penuh,” jelas Ivan Prawira, Brand Manager LA Lights.

“SetelahTahun 2012 kemarin, kami memberikan ruang yang lebih berani lagi bagi mereka yang memahami talentanya untuk menghasilkan karya yang membanggakan lewat LA Lights Indiemovie Goes to Cinema. Karya Film dari finalis dan artis yang berpartisipasi di tahun 2012 ini menyapa para penonton di pertengahan tahun ini. Tahun 2013 ini juga tentunya juga ada karya-karya lain yang dihasilkan dari peserta, treatment-nya seperti apa ditunggu kejutannya,” lanjutnya.

Selain itu dari segi program, ada catatan penting di tahun ketujuh ini. LA Lights Indiemovie
menghadirkan para produser handal yang juga menjadi bagian keragaman film nasional: Manoj Punjabi, Chand Parwez Servia, dan Putut Wijanarko dalam jajaran pembicara workshop, dimana ini menjadi pertama kalinya mereka muncul di hadapan penikmat film Indonesia secara langsung.

Garin Nugroho, sineas senior selaku kepala tim kreatif dari SET Film Workshop menggarisbawahi bahwa keberanian diperlukan untuk bisa mempersembahkan sebuah karya.

“Ajang LA Lights Indiemovie, sudah menggerakkan calon generasi berikut perfilman Indonesia. Paling tidak lewat workshop intensif dalam bidang penyutradaraan, penulisan skenario, editing, acting, dan pengambilan gambar yang diberikan oleh pembicara-pembicara handal di perfilman merupakan awal yang baik untuk menyemangati para sineas masa depan yang tertantang mengikuti acara LA Lights Indiemovie ini.”

Jakarta – Bandung – Malang – Jogjakarta
LA Lights Indiemovie hadir di empat kota: Jakarta (13 Maret 2013), Bandung (16 Maret 2013), Malang (20 April 2013), dan Jogjakarta (27 April 2013), di mana peserta berkesempatan bertemu dan menggali berbagai aspek perfilman mulai dari pra hingga pasca produksi film langsung dari ahlinya seperti Yadi Sugandi (DOP), Joko Anwar dan Ifa Isfansyah (Director), Salman Aristo dan Ginatri S. Noer (Scriptwriting), Anjasmara, Olga Lydia, dan Marcella Zalianty (Producer).

Para sineas terpilih berbagi pengalaman dan berinteraksi langsung dengan peserta dalam sesi workshop. Sementara peserta ditantang untuk membuat beragam movie challenges sesuai minat mereka. Misalnya, bagi yang berminat pada penulisan skenario dapat mengikuti IDEA DROPBOX CHALLENGE, yang berminat pada pengarahan seni, baju, dan make up bisa mengikuti SHOW YOUR ART CHALLENGE.

Bagi yang berminat pada penyutradaraan ada DIRECTING CHALLENGE dan peminat profesi DOP ditantang di SHOOT OUT CHALLENGE. Para calon pengisi musik untuk film dapat mengikuti SCORE THAT SCENE CHALLENGE, dan peminat profesi editing diwajibkan mengikuti EDITING/COLORIST CHALLENGE. Peminat profesi Sound Recordist dijajal kemampuannya di RECORD THAT SOUND CHALLENGE. Bagaimana bagi yang berminat menjadi produser? Silakan mengikuti SPECIAL CHALLENGE: PRODUCER’S CALL.

Karena hanya berlangsung satu hari (10.00 – 21.00 WIB) maka adrenalin peserta betul-betul digenjot dan kreatifitas mereka ditantang mati-matian.

Peserta yang sudah mengikuti challenge di LA Lights Indiemovie bertema ‘movie day out’ lalu diseleksi lagi menjadi 50 peserta terbaik dari berbagai kategori untuk sesi MEET THE PRODUCER.

Dari 50 orang ini, hanya dipiih 15 orang yang berhak dinobatkan sebagai finalis untuk
melanjutkan awal karir mereka di dunia perfilman Indonesia sebagai bagian dari satu tim produksi profesional untuk film yang selanjutnya diproduksi sebagai bagian dari program THE NEXT INDIE MOVIE GOEST TO CINEMA!

Prestasi Alumni LA Lights Indiemovie
Beberapa alumni LA Lights Indiemovie sebelumnya telah mencetak berbagai prestasi, beberapa di antaranya sebagai berikut:

• Sammaria Simanjutak (Film Gue Cara Gue, FGCG 2007): film ‘cin(T)a’ 2009 berhasil meraih skenario terbaik FFI
• Adhyatmika (FGCG 2009): film ‘Democracy Is Yet to Learn’, bekerja sama dengan beberapa finalis lain Fandy Pratama (FGCG 2009) berhasil memenangkan penghargaan Democracy Video Challenge dan berkesempatan bertemu dengan Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Film ini juga menjadi pemenang di ajang Indonesia Film Festival di Melbourne untuk kategori Indonesia in 06.00
• Jaka Triadi: Film ‘Undo’ berhasil diputar di Festival Film Eropa, Europe Screen 2006 dan Jogja-NETpac Asian Film Festival. Jaka juga pernah mendapatkan penghargaan untuk Best Film di Avikom Jogja Competition untuk film pendek berjudul ‘Boy’s Talk’
• Esa Hak, finalis LA Lights Indiemovie 2009 memenangkan Eagle award 2009.

Barometer Movement Perfilman Nasional
Keberlangsungan kolaborasi LA Lights Indiemovie dengan SET Film Workshop merupakan
barometer movement film nasional yang semakin eksis dengan alumni-alumninya baik dari kalangan aktor dan aktris serta umum. Maka wajiblah kiranya untuk terus mengikuti perkembangan LA Lights Indiemovie sembari menunggu gebrakan kreatif apa lagi yang bakal digulirkan dari motor kreatif mereka di SET Film Workshop, demi semakin mantapnya pergerakan dan pertumbuhan generasi penerus film Indonesia.

Seperti yang disarikan oleh Garin Nugroho untuk sambutannya tahun ini ‘Tantang masa depan dengan filmmu’ yang menegaskan next step dari program LA Lights Indiemovie ini Indiemovie Goes to Cinema, semakin mantaplah gebrakan program LA Lights Indiemovie dalam menggerakkan perfilman nasional.

Informasi mengenai jadwal acara dan berita lainnya dapat dilihat di: www.la-lights.com , FB: LA Lights Indie Movie,www.enjoyindiemovie.blogspot.com

sumber berisikradio.com
Share this post :

Posting Komentar

 
Template By Creating Website | Design by Adip
Copyright © 2013. indie Go - All Rights Reserved